Tentang Miftah

Tentang Miftah

Aku Muhamad Miftachudin, anak desa yang lahir 20 tahun yang lalu tepatnya Kamis, 23 Juli 1987 atau 27 DhulQi’dah 1407 H jam 24.00 WIB di desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Aku adalah anak pertama dari pasangan suami istri, Sarbini dan ‘Umriyati. Sebagai anak pertama tentunya ada amanah yang menantang di pundakku untuk bisa membiayai adik-adikku. Maklum ada 3 adik yang selalu memanggilku mas Mista. Adik yang pertama bernama Arwani saat ini kelas X SMA, yang kedua Tata kelas V SD, dan yang terakhir, yang imut, yang pualing cantiiik, dan manisss Munif, masih kelas TK Besar. I miss u all…

Aku dibesarkan di tengah-tengah keluarga besar petani. Kedua ayah dan ibuku adalah petani. Begitu juga dengan kakek dan nenekku juga petani. Tapi anehnya aku baru merasakan berat dan nikmatnya menjadi seorang petani saat aku duduk di bangku SMA kendatipun masa kecilku tidak jauh dari ladang dan sawah. Terkadang aku sedih kenapa ketika kecil tidak mau membantu kedua orang tuaku di sawah.

Membuat Mercon

Kata tetangga dan orang-orang di desaku, aku dikenal sebagai anak yang manja, nakal, pemberani dibanding anak-anak lainnya sekaligus cengeng. Saat duduk di bangku TK adalah saat yang cukup menyenangkan. Saat itu aku suka membuat petasan dari kertas sedangkan anak seumuranku jarang sekali yang berani main petasan. Kendatipun ibuku melarang, tapi aku tetap melakukannya karena ayahku tidak melarang. Karena masih belum mahir dalam membuatnya wajar jika petasanku tidak pernah bisa meletus dan hanya menjadi air mancur, indah memang. Hehehe…

Akhirnya sampailah saat Ramadhan kelas I SD aku bisa membuat petasan yang bisa meletus untuk pertama kali. Hatiku benar-benar ’bungah’ dan bangga. Kalau mengingat waktu itu, aku sangat bersyukur karena sampai saat ini masih dikarunia tangan yang utuh. Bagaimana tidak, aku menyulut petasan yang berukuran besar hanya dari jarak 1 cm dari petasan. Bahkan ketika meletus, genderang telingaku seperti mau pecah.

Saat SD inilah aku juga mulai senang bermain sepakbola. Sampai-sampai dulu terbentuk semacam geng bola dengan kapten kesebelasan aku dan teman dekatku, Gara.

Disidang Kepala Sekolah

Satu kejadian ketika SD yang tidak akan pernah aku lupakan adalah saat disidang Kepala Sekolah karena merobohkan rak buku perpustakaan. Saat itu, aku bersama dengan teman-temanku (Gara, Jati, Yuli, Erfan, Amin, Wimbo, Ipen, Wahyu,….) bermain petak umpet dan aku sendiri bersembunyi di dalam perpustakaan yang dikunci. Karena tembok pembatasnya terbuat dari kayu triplek dan blabak maka dengan mudah dapat dinaiki. Karena terburu-buru, aku terpaksa melompati rak buku yang menjadi dinding penghalang dan tiba-tiba roboh. Dan akhirnya kami semua pun disidang kepala sekolah (Bu Kanti kalau gak salah namanya). Salah satu temanku yang tidak ikut-ikutan pun dipaksa ikut bertanggung jawab. Maklum kelas kami sangat kompak karena hanya ada 10 siswa dan 5 siswi.

Dari Ingin Kerja menjadi Ingin Kuliah

Setelah menyelesaikan jenjang SD, aku melanjutkan ke SMPN 1 Muntilan, SMP terbaik di Kabupaten Magelang. Banyak hal yang aku dapatkan saat SMP karena aku banyak bergaul dengan orang-orang kota. Saat di mana aku pertama kali mengenal game Play Station sehingga membuatku jarang belajar dan kerjaannya hanya main melulu. Setelah SMP, aku melanjutkan jenjang SMA ke STM N 1 Magelang. Hal ini karena dalam pikiranku tidak terbesit keinginan untuk kuliah. Aku hanya ingin lulus STM dan kerja supaya bisa membahagiakan keluargaku. Tapi entah kenapa satu hari menjelang penutupan Penerimaan Siswa Baru aku disuruh ayahku untuk mendaftar saja di SMA tepatnya di SMAN 1 Muntilan. Aku sih nurut-nurut aja sama kemauan ayahku karena yang bayarin semua SPP kan ayahku juga. Ternyata dari situlah, jalan hidupku benar-benar berubah.

Masa-masa SMA inilah yang kemudian mengubah pandangan hidupku ke depan. Sampai akhirnya setelah lulus SMA, aku diterima di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia tepatnya di Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung. Nikmat yang sungguh tidak terbayangkan sebelumnya. Mendengar nama ITB aja udah ’keder’ sendiri belum lagi mikirin SPP yang mahalnya selangit buat ukuran anak orang tani. Pada awalnya, aku hanya iseng ingin ikutSPMB karena passing grade Teknik Kimia ITB yang cukup tinggi sekaligus menemani ketiga temanku (Alif, Banadib, Huda) yang ikut SPMB juga. Eh…alhamdulillah malah diterima. Sebenarnya aku sendiri pada awalnya ingin kuliah di STAN atau STIS yang kebetulan juga lolos seleksi ujian masuknya. Hal itu tidak lain karena setelah lulus dari STAN/STIS akan langsung mendapatkan kerja.

Sampai saat aku pulang kampung untuk pertama kali, orang tuaku mengatakan kalau aku diterima di ITB setidaknya telah mengobati sakit mereka. Mata ini menjadi berkaca-kaca dan sesekali air mata ini ingin menetes tapi selalu saja kutahan. Kata ayah dan ibuku, sebelum aku diterima di ITB berbagai hinaan yang mereka terima karena keluargaku hanyalah petani dan rumahku yang benar-benar seperti gubuk berdindingkan batu bata. Satu hal yang aku kagumi dari orang tuaku adalah ketabahan mereka saat menerima setiap hinaan orang dan tidak memberitahukan kepadaku. Waktu itu aku hanya nekad dan bertawakal kepada Allah SWT bahwa aku berniat mencari ilmu karena-Nya. Dan alhamdulillah selama 4 semester kemarin aku tidak pernah minta uang kiriman ke orang tua walaupun tiap kali ngecheck rekeningku terkadang sering ada transaksi yang masuk. Mudah-mudahan aku tidak mengkufuri segala nikmat yang telah Allah berikan kepadaku. Amin

Oiya, tentang karakter aku ini orang yang berkarakter plegmatis-melankolis terkadang muncul koleris. Mungkin karakter koleris itu muncul ketika di kampus dan satu hal yang membuatku sangat berkesan adalah saat jualan donat selama 4 semester pertama. Yah, walaupun uang yang didapat hanya 3000-9000 per hari tapi setidaknya membuatku puas dan bersyukur daripada hanya menerima uang kiriman dari orang tuaku saja dan tentu saja dalam mencapai karakater (muwashoffat) muslim yaitu qadirun ’alal kasbi (kemampuan berpenghasilan). Yah, itulah kata ustadku yang memberikan nasihat kalau bisa punya penghasilan walaupun hanya untuk sesuap nasi sehari. Hehehe… Dengan jualan donat itulah bisa menghilangkan sedikit sifat pemaluku dan membangkitkan keberanianku. Kata teman-teman, aku ini orangnya terlalu serius dan bercandanya kurang. Kekurangan yang saat ini sedang aku coba hadapi adalah tidak fokus pada satu tujuan, boros dalam hal keuangan, semangat belajar yang menurun, dan belum memiliki prestasi yang bisa disyukuri di kampus. Mengenai hobbi, aku suka sekali olahraga (terutama sepakbola, jogging, bulutangkis, tenis meja), membaca, menulis, memasak, merenung, bersepeda. Nah, khusus untuk jogging aku punya target jogging mengelilingi kota Bandung dan saat ini baru sampai dago pakar saja. Motto hidupku ”Jadikan setiap desahan nafas bermanfaat” artinya waktu ini sangat sayang jika harus disia-siakan, maka aku akan berusaha menggunakannya dengan seefektif dan seefisien mungkin. Visi hidupku ”Menjadi pribadi muslim yang kaya ilmu, kaya hati, dan kaya harta sehingga bisa optimal dan bermanfaat bagi lingkungannya” karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Amin

”Orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!!! Tanpa mimpi orang seperti kita akan MATI….” (Arai-Sang Pemimpi dalam Laskar Pelangi)

29 Tanggapan

  1. Assalamualaikum ya akhi…

    Apa kabar sahabatku???
    Moga selalu dalam rahmat, berkah dan cinta Allah. amin
    Ayo kita ramaikan dunia ini dengan ilmu dan amal…

    Ganbatte ne!!! 😀

  2. O.. Miftah toh 8)

  3. gud..teruskan berkarya didunia maya..hikss.hiks..aq ga bisa buat web…ga bisa ngeblog..ajarin donk..hiks..hiks…….

  4. miptah…aq pengen bilang..met pagi aja…….

  5. add in Ym –> ilkaREDZ

  6. he3. maaf, nyempil..
    pas ta nyari info LKTM LH, ta nemu blog mu.. keke..
    btw, ta kagum ma pjuangan mu..
    baca blog mu, bikin ta mrasa bersalah..
    skg ini ta asyik banget main2..
    he3.. mumpung masih muda. tapi, biz bc blog mu, ta sadar harus menyelipkan prioritas orientasi di ranah ‘main-main’ ta..
    btw, kok ta familiar ma mukamu ya.
    apa pernah ketemu sebelumny ?

  7. @ Anita
    betul, ‘main-main’ itu boleh asal tau sitkondnya dan harus mengukur kapasitas diri. termasuk sy juga sedang belajar untuk menempatkan ‘main2’ pada tempatnya.
    yang namanya Anita itu banyak. dulu aku pernah ketemu dengan orang yang namanya Anita dari UNNES

  8. makasih kak infonya tntang kktm-lh,btw nge download panduannya dmn y kak??,
    salam kenal

    toni ( KI’ 07 )

    mari kita berjuang meraih impian kita dengan ridho alloh,,q jg sama dari daerah kak

  9. @ Toni
    iya sy juga nyari2 tempat downloadnya tapi gak ada di website tsb. lebih baik langsung ke pak Caska aja, ruang 22 kantor LPKM. dari beliau insya allah bisa dapet buku panduannya
    btw, toni dari KI’07 ITB? salam kenal juga

  10. Akh Miftah. Salam silaturahim.
    Tampaknya makin semangat saja akh miftah ini, alhamdulillah.
    Saling bertausyiah dalam kebenaran dan kesabaran ya akh. 🙂

  11. as.
    mmmmmmmmm anu, saya boleh kenalan kan.
    he
    tabik!

  12. @awym
    syukran sudah mengunjungi blogku. salam ta’aruf juga sy Miftah, anak desa yang pengin ke kota dan kembali lagi ke desa karena desa membutuhkan pemudanya. hehehe…
    UNLAM ya? sy pengin banget euy ke luar jawa. selama 21 tahun di pulau jawa terus. semoga Allah mempertemukan kita di suatu hari nanti.

    wassalaam,,
    al-miftah
    ‘berayukur lewat tulisan’

  13. Assalamualaikum

    Wah, calon santri ya?
    Sip, sampai ketemu nanti di mifkho.
    Saya sendiri sebagai apa ya? hehehe,
    saya menantunya ketua DKM masjid di mifkho 😀

    Wong jowo, nanti jangan sungkan2 ngomong jowo aja oke!

  14. Wa’alaikumussalaam,,

    yap. wah, menantunya tho!?! 🙂
    Siap mas!

  15. Subhanallah,

    Nggak nyangka loh dengan cerita di atas,

    Seolah-olah aku baru kenal antum,

    Semangat 🙂

  16. Subhanallah ya miftah, sy kyaknya baru ta’arufan sm antum ni,^^. Eh knapa ga mulai nulis buku aja skalian. Bagus tuh. Btw, supaya ortu antum juga ga kecewa, ayo semangat kuliahnya, harus lebih rajin dan serius lagi ya. Klo ada kesulitan baik plajaran ato yg lainnya, cerita atuh ke yg lain, biar mreka jg tau. Da insyaAllah kita bakal bantu kok, jangan ngerasa ga enak, kan Allah yg telah menjadikan kita ikhwah fi diinil islamiyyah…

    Ganbatte ne, shorai wo mukae, rippana hito ni narou,

    shippai shitemo atarimae, seikou shitara otokomae (Though You Fail, That’s expected as a man. But in succeeding, You become more of a man.)

  17. hei… blogger ponggol rupanya… ^_^

  18. Yups, Adek kelas yg mengagumkan 😛

  19. asslm. subhanallah. bagus tulisannya!!! wah, q jd ngrasa lum nulis apa2 slama ne. palagi slama setahunan dijejali ma teori2 kebahasaan yg bkin mandeq nulis. insyaAllah, mule berkarya lagi… baca tulisan n buka2 blog mas mifta setidaknya da energi semangat yg masuk. apalagi baca kisah hidup yg tak jauh beda menjadikan energi baru u/ terus berjuang ‘jalani hidup. so, keep fighting yach… let’s make our life be better!!! break a leg!!!

    -isti-

  20. Assalamu’alaikum…

    Saya baca email nt di milist pks-bandung.
    Ada alamat blognya, jadi sekalian blogwalking deh mampir-mampir kesini.. 😀

    ^_^ Salam ta’aruf ^_^

  21. Assalamu’alaikum..
    baru buka blog antum stelah ntm posting di milis.
    Wah keren blognya

    Oya, ntm aja yang koordinasi untuk pertemuannya, ane ngikut aja.

    Klo ga salah di TekKim ada akhwat, temen SMP ane dulu, tapi SMAnya di Magelang, klo pengen lebih banyak ajakin aja.

  22. luar biasa….
    saya seperti nonton film…
    tulisan ente begitu naratif-deskriptif-menawan….
    semangat…!!!!
    salam hangat,
    -ryan-

  23. Assalamu ‘alaikum Miftah..

    wah2, ceritanya panjang banget,,hehe

    ijin nge link blog nya miftah ya..

    oiya,klo semept maen2 ke blog saya y..hehe

    _irman

  24. hello miftah, ne kris temen oskm dolo
    masih inget tak?

    nice blog! ^.^

  25. Ku tambahin di Blogroll ku ya..
    Sedang belajar dari nol.
    Mhn bimbingannya ^_^

  26. @mediasholeha:
    salam kenal juga mbak. dari Blora ya? Berarti kenal sama Rahmat Romadhona sama Jalal ya?

  27. As much as possible, make the deal a win-win situation for everyone.

    The area of the museum is over 6000 square meters containing
    twelve halls of exhibition with contemporary facilities and five floors reserved for
    the fine masterpieces. Leading online stores like
    Indiantag are offering huge collections of kurtis with wholesale prices.

Tinggalkan Balasan ke chaliim Batalkan balasan